MENAMBAH DAN LALU MEMBAGI

 

Bagi yang pernah belajar ilmu pemasaran pasti pernah mendengar istilah AIDA. Singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action. Ini adalah urutan ketertarikan dari calon konsumen sampai akhirnya mengambil keputusan untuk membeli atau menggunakan barang/jasa yang ditawarkan. Maka beraksilah para kreatif menyiapkan skenario hingga eksekusi komunikasi pemasaran agar target market tertarik, kalau orang sales sudah puas dengan tingkatan Action to buy, orang komunikasi kreatif harus bekerja keras supaya semua proses itu terus berulang menjadi sebuah kesan dan brand yang tertancap kuat di benak. Makin banyak yang tertular ya makin baik, bahkan kalau perlu mewabah menjadi sindrom Word of Mouth nasional bahkan global.

Namun sekarang sepertinya AIDA harus berubah menjadi AISA. Lho kok kayak nama-nama perempuan? Ya mungkin karena kaum hawa memang paling pinter kalau memasarkan. Tapi AISA yang saya maksud adalah fenomena Awareness, Interest, Search, Action. Sebenarnya lebih komplit lagi jika setelah Action ditambah S satu lagi yaitu Share. Apa bedanya dengan AIDA sebelumnya? Beda utamanya terletak pada power konsumen/publik. Jika sebelumnya publik akan ‘terpancing’ dengan iklan, promosi, dan persuasi sejenisnya, kini walaupun kegiatan promosi tetap sangat penting tapi tidak bisa sepenuhnya membendung independensi publik untuk melakukan searching beragam informasi dari beragam kanal, baik offline maupun online.

Sederhananya dulu kalau beli laptop kita mencari informasi dari website atau iklan-iklannya, kini banyak orang justru lebih percaya hasil review suatu barang atau jasa atas dari pandangan non perusahaan. Pesan-pesan resmi dari perusahaan produk/jasanya malah hanya menjadi panduan awal yang tidak selalu menentukan. Publik lebih yakin ketika teman terdekatnya yang memberi pernyataan, atau komentar pengguna yang lebih dahulu pernah menggunakan. Selanjutnya setelah ada action pembelian dilakukanlah Share. Dengan semakin canggih dan murahnya teknologi, tak perlu belajar rumit-rumit kini semua bisa men-share aktivitasnya, hasil penilaiannya atas suatu barang atas jasa bahkan rasa kecewanya.

Fenomena ini akan terus berkembang menjadi sebuah realitas sosial. Eh jangan-jangan sudah, he he..Tapi apapun trendingnya, selalu semua kembali pada akhlak Nabi, Al Amiin. Mau digoyang seperti apapun, jika sudah trusted akan selalu mendapat dukungan. Memang sejak zaman awal manusia dihidupkan selalu saja ada perang antara yang haq dan bathil, hari ini kita melihat lho kok yang bathil yang banyak dibela, sementara yang jujur dan benar malah jadi tersangka. Itulah zaman. Kalau saya sih masih menganggap relevan pepatah Jawa yangmengatakan : Becik ketitik olo ketoro. Yang benar dan yang salah pasti bakal terlihat.

Tulisan ini anggap saja sebagai sebuah catatan akhir tahun, yang mengingatkan diri saya bahwa ketika sebagian orang menyatakan kreativitas itu tanpa batas, bagi saya kreatifitas itu bagaimana menuju akhlak Nabi Muhammad SAW. Kreatif tak hanya mampu membuat orang membeli produk yang ditawarkan tapi juga mampu membuat sang pembeli menjadi pelanggan loyal yang kesetiaannya melewati batas pertaruhan nyawa dan setiap kecintaan. Loyalitas yang tak hanya menjadi milik pribadi namun meluas melintas generasi. Inilah Superbrand sejati dan abadi, yang  seharusnya menjadi acuan sepanjang zaman.

Dan supaya kita tidak malah termakan zaman tentu perlu untuk juga aktif melakukan Search & Share, tak hanya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif namun juga untuk peradaban. Aktivitas seperti menulis referensi di blog, social media dan konten digital lainnya akan sangat membantu ketika mesin pencari (search engine) melakukan pencarian atas tema yang kita tulis. Mengapa harus serba dari orang lain kita mengenal cara memakmurkan dunia, mengapa tidak dari kita sendiri. Seharusnya dengan semua kemudahan teknologi, kita semua mampu menjadi Media Owner. Toh dengan semakin mudah dan murah bahkan gratisnya media mampu membuka kesempatan lebar bagi kita menjadi pencipta referensi. Mau pakai format teks, foto, musik, video atau campuran dari semuanya, silakan saja!

Setiap pergantian tahun sebaiknya menjadi momentum kita untuk lebih kreatif. Ketika kita diajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi orang lain, Search & Share adalah bentuk nyata kita untuk saling membudayakan apa yang disebut tawashau bil haq, saling berbagi nasehat dalam kebaikan. Mari terus kita tambah wawasan dan pengalaman kita lalu membagikannya lebih luas kepada orang lain, semoga ini semua mampu menjadi wisdom yang tak hanya mencerahkan namun juga mampu menggerakkan peradaban.

Selamat Anda kini punya kalender baru!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.